Berdasarkan
langkah-langkah pembuatan dan pengembangan tes (Azwar, 2007:54), maka langkah
pertama adalah:
1. Identifikasi
tujuan
Hal
ini berarti bahwa pembuat tes harus
menentukan tujuan membuat alat ukur.
Berdasarkan
fungsinya, alat ukur (tes) memiliki 4 fungsi, yaitu:
- fungsi penempatan (placement)
- fungsi formatif (umpan balik)
- fungsi sumatif (penguasaan)
- fungsi diagnostik (ketidakmampuan menguassai suatu materi)
2. Identifikasi
kawasan ukur
Hal
ini berarti bahwa pembuat tes harus menentukan “keluasan” cakupan materi yang
akan diukur.
Pada tes prestasi, penentuan identifikasi tujuan dan kawasan ukur, dapat dilihat pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang tertera pada Silabus atau GBRP.
Contoh:
Pada langkah di atas, dapat diketahui bahwa:
1.
Identifikasi
tujuan:
Menguasai
dan menjelaskan konsep interaksi sosial serta mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan
Jika
dijabarkan, maka ranah tujuan pembuatan alat ukur mencapai tingkat aplikasi.
Menurut Bloom tingkat aplikasi adalah tingkat ketiga, setelah tingkat
pengetahuan dan tingkat pemahaman. Oleh sebab itu, soal dalam tes disusun
meliputi soal yang bersifat:
- pengetahuan, (C1 = knowledge)
- pemahaman (C2 = comprehension)
- penerapan (C3 = application)
2.
Kawasan
ukur
Penentuan kawasan ukur, lebih
dipengaruhi oleh kebutuhan pembuat tes. Semakin sempit akan semakin sedikit
materi, sehingga dibutuhkan keahlian pembuat tes untuk mengolah materi menjadi
soal yang berbobot. Semakin luas, akan
memberikan keluasan bahan membuat soal. Tetapi bukan berarti semakin luas akan
semakin mudah. Hal ini berhubungan dengan waktu dan tipe soal yang akan
disusun.
No comments:
Post a Comment